Rabu, 12 Mei 2010

Organisasi Dalam Lingkungan

Perencanaan sumber daya manusia.

Perencanaan sumber daya manusia disusun untuk menjamin bahwa kebutuhan tenaga kerja bagi organisasi tetap terpenuhi secara konstan dan memadai.

Rekruitmen dan seleksi karyawan. Rekruitmen adalah proses pengumpulan kandidat untuk dipekerjakan pada unit-unit organisasi. Perusahaan harus mengisi kekosongan jabatan melalui rekruitmen internal maupun eksternal. Pasar tenaga kerja bisa diperoleh pada perusahaan-perusahaan sendiri, perusahaan lain atau kombinasi dari keduanya. Seleksi adalah proses yang menentukan "ya" atau "tidak"-nya seseorang bekerja di suatu perusahaan. Seleksi merupakan proses pencarian karakter pekerja yang pas untuk menduduki jabatan yang lowong. Dasar untuk mendapat kualitas pekerja yang optimal memerlukan analisa jabatan yang secara sistematis mempelajari dan merangkum hasil pekerjaan terdahulu untuk dicari kecocokan dengan pelamar.

Pengembangan sumber daya manusia.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan usaha untuk menyediakan tenaga kerja dengan kemampuan yang dibutuhkan di masa depan. Program ini adalah program jangka panjang, bertujuan mengurangi ketergantungan perusahaan dalam merekrut karyawan baru yang memerlukan waktu dan biaya cukup besar hingga mereka menjadi tenaga trampil sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pemberian training, workshop, seminar, sesuai dengan kebutuhan organisasi merupakan syarat mutlak bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia. Training dirancang untuk menyediakan sumber daya manusia yang memiliki keahlian khusus atau bisa membantu mereka dalam mengoptimalkan kualitas kerja. Banyak perusahaan memberikan training dalam rangka promosi jabatan.

Untuk menentukan kebutuhan pelatihan, ada tiga cara yang bisa digunakan, yaitu:

  1. Analisa organisasi. Kebutuhan latihan ditentukan untuk mendukung misi perusahaan berdasarkan kegiatan yang berlangsung di perusahaan. Untuk itu pelatihan selalu dikaitkan dengan tujuan, prioritas, dan budaya perusahaan. Kebutuhan pelatihan juga ditentukan oleh tersedianya instruktur, fasilitas, sumber dana, dan adanya program pelatihan lain.
  2. Analisa pekerjaan dan tugas. Pelaksanaan training harus memperhatikan secara saksama akan tugas dan tanggung jawab dari karyawan.
  3. Analisa individu. Dalam analisa ini ditentukan siapa saja yang berhak mengikuti program pelatihan dengan mengacu pada tingkat ketrampilan atau kemampuan masing-masing individu.

Kesejahteraan dan retensi karyawan.

Prinsip utama program kesejahteraan karyawan adalah kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan paling tidak sebanding dengan konstribusi yang diberikan agar karyawan tersebut bisa bekerja dalam waktu yang lama atau dinamakan meretensi karyawan.

Prinsip-prinsip untuk meretensi karyawan tersebut adalah:

  1. Program kesejahteraan harus memuaskan kebutuhan riil karyawan.
  2. Kesejahteraan karyawan yang bisa menumbuhkan rasa bekerja sama dalam tim akan lebih efisien dibandingkan mengerjakan secara individu.
  3. Karakter yang dibentuk harus bisa fleksibel agar mudah diadaptasikan jika terjadi perubahan kebutuhan dasar karyawan.
  4. Jika antara perusahaan dan karyawan terjadi hubungan yang sama-sama menguntungkan, maka harus ada rencana dan dikomunikasikan dengan baik.
  5. Program kesejahteraan karyawan yang diberikan harus bisa dihitung dan provisinya dibuat seakan-akan perusahaan memberikan bantuan keuangan.
  6. Adalah penghargaan yang diberikan untuk menjamin kesejahteraan karyawan dan anggota keluarganya. Biasanya dianggap kompensasi tidak langsung, karena berbentuk program seperti asuransi kesehatan atau jaminan rawat inap.
Sistem penggajian.

Sasaran menyeluruh sistem penggajian adalah untuk mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkinkan perusahaan untuk menarik, menahan, dan memotivasi karyawan yang berkualitas serta untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan adil bagi prusahaan dan karyawan.

Hubungan kerja/komunikasi.

Pentingnya komunikasi dalam perusahaan karena tanpa komunikasi yang baik, maka segala perintah pimpinan akan dapat ditafsirkan lain oleh bawahan. Begitu juga dengan pelanggan, perlu dibina komunikasi yang baik agar hubungan bisa bertahan lama. Komunikasi merupakan proses pengiriman informasi dari satu orang ke orang lain atau dari organisasi ke organisasi lain. Proses komunikasi diangap efektif apabila informasi yang diberikan itu bisa dimengerti dan mendapat respon atau umpan balik dari komunikan.


Pada waktu penerimaan pegawai, manajemen perusahaan harus memperhatikan betul mengenai program pengenalan lingkungan kerja yang baru agar hubungan kerja dan komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Dengan pendekatan sistematis, karyawan baru akan cepat mengerti departemen kerja, teman sekerja dan job description yang diberikan. Salah satu faktor sukses perusahaan untuk dapat bertahan dan mengembangkan usahanya adalah penguasaan komunikasi dengan menggunakan berbagai media termasuk penggunaan teknologi informasi yang tepat guna.
Kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah intuisi yang didukung oleh penguasaan skill dan secara sistematis memimpin suatu unit kerja. Ada tiga faktor penting yang menunjang keberhasilan suatu perusahaan:

  1. Pengembangan kepemimpinan. Kepemimpinan yang buruk merupakan penyebab utama kegagalan bisnis suatu perusahaan.
  2. Pengembangan ketrampilan manajemen. Untuk memenangkan persaingan global, perusahaan harus mencari terobosan baru dalam mengembangkan kepemimpinan dan memulihkan motivasi karyawannya.
  3. Imbalan atas kinerja. Faktor imbalan dipercaya sebagai salah satu cara yang efektif untuk meretensi karyawan. Program kompensasi harus dipandang lebih dari sekadar suatu hak, agar perusahaan mendapatkan nilai yang seimbang dengan kompensasi yang diberikan.
sumber : http://www.pnm.co.id/content.asp?id=310&mid=77

Tidak ada komentar:

Posting Komentar